Minggu, 10 April 2016

Sifat Orang yang BerHati Mulia



"Sifat Orang yang BerHati Mulia"

Masih Ada Orang yang BerHati Mulia di Muka Bumi ini, Semoga Banyak yang Mengikuti Sifat yang Mulia ini … Amin.

Sungguh Mulia Hati "Abdul Wahab" untuk sesama Makhluk Hidup Ciptaan Tuhan.


Postingan: Abdu L Wahab
Kasihan sekali anjing ini…

Tubuhnya banyak sekali luka dan seperti sangat kelaparan. Tadi aku ajak ke Pondok dan sedikit aku obati dan kasih makan. 

Walaupun najis tapi kata guruku "Puncak dari agama adalah cinta ".




Postingan Komen: 
Ma'ruf Khozin
Ampunan Dari Allah Setelah Berbuat Baik Kepada Anjing

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ، ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: «ﺑﻴﻨﻤﺎ ﺭﺟﻞ ﻳﻤﺸﻲ ﺑﻄﺮﻳﻖ اﺷﺘﺪ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﻌﻄﺶ، ﻓﻮﺟﺪ ﺑﺌﺮا، ﻓﻨﺰﻝ ﻓﻴﻬﺎ ﻓﺸﺮﺏ، ﺛﻢ ﺧﺮﺝ ﻓﺈﺫا ﻛﻠﺐ ﻳﻠﻬﺚ ﻳﺄﻛﻞ اﻟﺜﺮﻯ ﻣﻦ اﻟﻌﻄﺶ، ﻓﻘﺎﻝ اﻟﺮﺟﻞ ﻟﻘﺪ ﺑﻠﻎ ﻫﺬا اﻟﻜﻠﺐ ﻣﻦ اﻟﻌﻄﺶ ﻣﺜﻞ اﻟﺬﻱ ﻛﺎﻥ ﺑﻠﻎ ﻣﻨﻲ، ﻓﻨﺰﻝ اﻟﺒﺌﺮ ﻓﻤﻸ ﺧﻔﻪ ﻣﺎء، ﺛﻢ ﺃﻣﺴﻜﻪ ﺑﻔﻴﻪ ﺣﺘﻰ ﺭﻗﻲ ﻓﺴﻘﻰ اﻟﻜﻠﺐ ﻓﺸﻜﺮ اﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﻓﻐﻔﺮ ﻟﻪ» ﻗﺎﻟﻮا: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ اﻟﺒﻬﺎﺋﻢ ﻷﺟﺮا؟ ﻓﻘﺎﻝ: «ﻓﻲ ﻛﻞ ﻛﺒﺪ ﺭﻃﺒﺔ ﺃﺟﺮ» رواه البخاري ومسلم
Sabda Nabi: 
Seseorang berjalan mengalami kehausan. Ia menemukan sumur, ia turun lalu minum. Setelah itu ia melihat anjing menjulurkan lidahnya dan menjilat tanah, karena haus. Ia berkata: "Anjing ini kehausan seperti aku". Ia turun ke sumur, sepatunya diisi air penuh, lalu diminumkan pada anjing. Ia bersyukur pada Allah, dan Allah mengampuninya. Sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, kita dapat pahala dari hewan-hewan ini?" Nabi bersabda: "Setiap tenggorokan yang basah, ada pahala" (HR al-Bukhari dan Muslim)


Postingan: Abdu L Wahab
Skedar cerita, smoga tidak ada lagi yang menuduh saya Libral, Kapir, bahkan sampe dituduh menghina Agama Islam dll. Walaupun saya sendiri sebenarya tidak masalah dengan lebel" itu. Saya udah kenyang juga dengan tuduhan macam itu. 

Sabtu (9/04/2016 ). Seperti biasa, setiap pagi saya menghabiskan waktu di dapur Pesantren Pon Pes Al Payage Angkasapua Papua untuk menyiapkan sarapan buat anak anak papua yang mondok di sini.

Pagi tadi pas saya sedang berjalan di samping dapur, saya melihat ada seekor anjing yang mondar mandir di depan pesantren dengan penuh luka dan seperti sangat kelaparan.

Saya kemudian langsung membawa anjing itu kedalam Pondok untuk melihat luka yang di derita anjing tersebut dan langsung memberinya makan. Saya juga sempat menyuapi makan anjing itu. karna saya lihat untuk sekedar menundukan kepalanya anjing tersebut kesusakan karna ada bebrapa luka di sekitar leher.

Saya melakukan hal itu karna yang saya tahu dari apa yang saya pelajari dari para Ulama" Islam mengajarkan kepada setiap umatnya agar selalu berbuat baik, baik itu terhadap sesama manusia bahkan hewan sekalipun, termasuk kepada anjing yang seperti kita ketahui sebagai hewan yang najis.

Walaupun Anjing itu najis, bagi saya bukanlah sebuah maslah. sudah jelas para ulama" dalam Kitab Fikih sudah menyediakan sebuah solusi untuk membersihkan sesuatu yang terkena najisnya anjing, baik dalam kitab Safinah Fathul Bari dll.

Kalangan Syafi’iyyah dan Hanabilah menilai anjing tergolong najis Mugholladzoh (Najis yang Berat) yang mengakibatkan najis tidak hanya sebatas air liurnya saja tapi mencakup juga keringatnya dan setiap anggauta tubuhnya.

Dalam kitab safinah di jelaskan

(فصل) النجاسة ثلاثه : مغلظة ومخففة ومتوسطة . المغلظة : نجاسة الكلب والخنزير وفرع أحدهما . والمخففة : بول الصبي الذي لم يطعم غير اللبن ولم يبلغ الحولين. والمتوسطة : سائر النجاسات.

Najis terbagi menjadi tiga, yaitu :

Najis Berat, dan Najis Ringan, dan Najis Sedang.

Najis Berat yaitu najis anjing dan babi dan anak-anak dari salah satu keduanya. 
Dan Najis Ringan yaitu kencing anak kecil yang tidak makan selain air susu dan belum sampai umurnya 2 tahun. Dan Najis Sedang yaitu semua najis.

Dari keterangan di atas kita ketahui bersama bahwa najis anjing termasuk najis yang Mugholadzoh.

Tapi setelah menjelaskan beberapa macam najis dalam kitab safinah di lanjutkan lagi bab solusi untuk membersihkan najis.

(فصل ) المغلظة : تطهر بسبع غسلات بعد إزالة عينها ،إحداهن بتراب . والمخففة : تطهر برش الماء عليها مع الغلبة وإزالة عينها .

Najis Mughollazhoh atau Berat suci ia dengan membasuhnya 7 kali sesudah menghilangkan Dzatnya salah satunya dengan tanah. Dan Najis Mukhoffafah atau Ringan suci ia dengan memercikkan air diatasnya serta rata dan sudah hilang dzatnya.

Dan najis Mutawassithoh atau najis sedang terbagi kepada 2 bagian : 
‘Ainiyyah dan Hukmiyyah. 
Adapun ‘Ainiyyah yaitu sesuatu yg baginya ada warna dan bau dan rasa maka tidak boleh tidak dari menghilangkan warnanya dan baunya dan rasanya.
Dan najis Hukmiyyah yaitu yang tidak ada warna dan tidak ada bau dan tidak ada rasa maka cukup mengalirkan air diatasnya.
Syarh atau Penjelasan Kitab Safinah An-Najah

Cara Penyucian Pada Tiga Macam Najis
Cara mencuci Najis Mughalladah adalah membasuh dan mensucikannya dengan tujuh kali basuhan atau sucian, setelah hilangnya bekas najis tersebut. Salah satu dari tujuh sucian tersebut harus dibarengi dengan debu. Sebab ada hadits nabi yang menyatakan bahwa, “basuhan terakhir dari tujuh basuhan harus dicampur dengan debu”; dan hadits yang lain menyatakan bahwa “basuhan pertama dari ketujuh basuhan harus dicampur dengan debu”. Jadi mencampur debu bebas baik di awal atau di akhir basuhan.
Yang dimaksud dengan debu adalah endut atau tanah yang tercampur dengan air sehingga lembab atau pun debu yang berupa pasir lembut yang kering. Sehingga tidak bisa dianggap mensucikan najis mughalladhah dengan sabun, kayu atau yang lainnya.

Najis mukhaffafah (Ringan) dengan memercikkan air pada najis, dan diperkirakan bahwa najisnya dapat dihilangkan. Meskipun memercikkan airnya tanpa dilakukan oleh seseorang atau dengan air hujan yang menetes dari langit dan menetesi tempat atau sesuatu yang najis, maka dianggap cukup sebagai pembasuhan pada najis mukhaffafah (ringan).

Najis Mutawasitah (Pertengahan) ada dua, yaitu Najis ‘Ayniyah dan Najis Hukmiyah.

Najis ‘Ayniyah adalah najis yang memiliki bentuk atau warna, bau, dan rasa. Disebuat dengan najis ‘ayniyah, sebab najisnya dapat ditangkap oleh panca indera. 
Cara penyuciannya harus secara total menghilangkan baik bentuk atau warna, bau dan rasanya.

Jika warna atau baunya susah dihilangkan setelah dibasuh berkali-kali, maka sudah dianggap cukup dan benda atau tempat yang terkena najis sudah bisa dianggap suci. Batasanya susah menghilangkan najis adalah dengan membasih tiga kali akan tetapi tidak dapat hilang bentuk atau baunya, maka sudah dianggap cukup atau suci. Sedangkan jika rasa najis susah dihilangkan maka benda atau tempat yang terkena najis bisa dikatakan najis yang Ma’fu ‘Anhu (Dimaafkan).

Sedangkan Najis Hukmiyah adalah najis yang tidak memiliki bentuk, bau dan rasa. 
Cara menyucikannya adalah cukup dengan mengalirkan air pada benda atau tempat yang terkena najis.

Itulah keindahan Islam, selalu ada solusi dalam setiap permasalahan, pun dengan apa yang saya alami pagi tadi, stelah mengbati dan mengasih makan anjing tersebut, saya langsung bersuci sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh ulama di atas.

Lebih ajibnya lagi di kitab safinah juga di terangkan bahwa Anjing yang tidak galak termasuk hewan yang di muliakan.

Saya juga sangat takjub dengan Imam Nawawi AlBantani saat mensyarahi bab ini dalam Kitab Syarhu Kaasyifatus Saja ’Alaa Safiinatin Najaa Fii Ushuuulidn pada halaman 42, dalam fasal mengenai najis.

Beliau berkata

فى الكلب عشر خصال محمودة ينبغى للمؤمن ان لا يخلومنها: 

Di dalam diri seekor anjing terdapat 10 sifat
keteladanan, yang diantaranya patut dimiliki oleh setiap insan yang beriman, yakni

اولها : لايزال جائعا. وهده صفات الصالحين.

1. Gemar mengosongkan perut. Inilah salah satu sifat orang yg sholeh.

الثانية : لاينام من الليل الا قليلا. وهده من صفات المتهجدين

2. Tidak tidur malam hari kecuali sedikit saja. Hal ini menjadi salah satu sifat dari orang² ahli Tahajud.

الثالثة : لو طرد فى اليوم الف مرة ما برح عن باب سيده. وهده من علامات الصادقين.

3. Kalaupun sehari ia diusir seribu kali, ia tak akan pergi dari pintu rumah tuannya. Inilai salah satu sifat dari orang² sidik. 

الرابعة : ادا مات لم يخلف ميراثا. وهده من علامات الزاهدين.

4. Bila ia mati tak pernah meninggalkan warisan yang berlebihan. 
Inilah ciri² orang Zuhud.

الخامسة : ان يقنع من الارض بادنى موضع. وهده من علامات الراضين.

5. Selalu merasa puas meski menempati bumi di tempat yang paling hina sekalipun. Inilah salah satu tanda dari orang² yang ridho terhadap ketentuan Allah.

السادسة : ان ينظر الى كل من يرى حتى يطرح له لقمة. وهده من اخلاق المساكين.

6. Memandangi setiap orang yang memandanginya sampai dilemparkan kepadanya sesuap makanan. Inilah sifat orang yang sabar.

السابعة : انه لو طرد وحثى عليه التراب فلا يغضب ولايحقد. وهده من اخلاق العاشقين.

7. Kalaupun diusir dan ditaburi debu, ia tak akan marah dan mendendam tuannya. Inilah salah satu akhlak asyikin (rindu bertemu Tuhan).

الثامنة : ادا غلب على موضعه يتركه ويدهب الى غيره. وهده من افعال الحامدين.

8. Jika tempatnya ditempati oleh orang lain, ia rela menyingkir ke tempat yang lain.
Inilai sebagian tindakan orang² yang terpuji.

التاسعة : ادا اجدى له اى اعطي له لقمة اكلها وبات عليها. وهده من علامات القانعين

9. Apabila diberi makanan sebesar apapun, ia rela menerimanya. Inilah salah satu akhlak orang yang Qona’ah.

العاشرة : انه ادا سافرمن بلد الى غيرها لم يتزود. وهده من علامات المتوكلين.

10. Apabila bepergian dari satu tempat ke tempat yg lain, ia tidak pernah membawa bekal yang diada-adakan, melainkan semampunya, inilah ciri² orang yang tawakal.

Yah mungkin bagi teman" ada yang belum tahu kalo saya sekarang tinggal di Papua. Saya disini di tugaskan oleh PPM ASWAJA, LDNU dan juga SARKUB Untuk membantu Dakwah dan Pendidikan di Papua.

Sudah barang tentu, papua bukan seperti daerah lainya, keberadaan anjing di papua sudah barang lumrah, sehingga mau tidak mau saya juga sering berinteraksi dengan hewan ini.

Bahkan ada satu anjing di daerah Wamena Jayawijaya yang terkadang suka menemani perjalnan dakwah saya.

Saya menyadari tentang apa yang saya lakukan tadi pagi. saya menguplod foto tersebut bukan bermaksud apa-apa, saya hanya ingin memberi pesan disaat ada beberapa orang yang dengan tega menyiksa binatang".

Dalam foto diatas, saya tulis bahwa "Puncak dari Agama adalah Cinta", karna itu yang bagi saya tahu dari para ulama-ulama NU. Terhadap binatang saja kita harus berbagi cinta dan kasih sayang, apalagi terhadap sesama.

Memang sangat di sayangkan, belakang muncul sekelompuk orang yang mengatas namakan agama tapi justru membuat teror di mana-mana. padahal Kanjeng Nabi Muhammad sendiri mewanti" agar kita selalu berprilaku baik.

Islam mengajarkan kepada setiap umatnya agar selalu berbuat baik, baik itu terhadap sesama manusia bahkan hewan sekalipun, termasuk kepada anjing yang oleh sebagian besar umat Muslim dikatakan sebagai hewan yang najis.

Ingat, haramnya anjing itu bila dikonsumsi. Lalu bagaimana bila kita mendapati anjing yang kondisinya mengenaskan dan kelaparan di jalanan, apa yang harus kita lakukan? Tentu saja yang harus kita lakukan adalah menolong dan memberi makan anjing tersebut lantaran hal ini akan menjadi sebuah amal shalih yang bisa saja menghapuskan dosa-dosa kita.

Hal ini diperkuat oleh Rasulullah SAW, melalui hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Nabi SAW menceritakan ada seorang laki-laki yang mendapati seekor anjing memakan debu karena kehausan di sebuah padang pasir. Pemuda itu kemudian menuju sebuah sumur dan mengambil air serta memberikan air tersebut kepada anjing sampai anjing itu lepas dahaganya. Setelah itu Rasulullah SAW bersabda, “Maka Allah berterima kasih kepadanya, lalu mengampuni dosa orang itu.”

Saya juga teringat sebuah hadis

«اِرْحَمْ مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكَ مَنْ فِي السَّمَاءِ»

“Sayangilah makhluk yang ada dibumi, niscaya yang ada dilangit akan menyayangimu”.
(Hadits Shahih, Riwayat ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, Lihat Shahiihul jaami’ no. 896).

Hadits ini menjelaskan akan keutamaan sifat kasih sayang, yang selayaknya setiap Mukmin berhiasi diri dengan akhlak yang mulia ini.

Penjelasan hadits ini ada dalam redaksi lain, di mana Rasulullah bersabda: “Orang-orang penyayang, pasti disayangi Allah. Maka sayangilah setiap penduduk bumi, niscaya engkau akan di sayangi oleh penghuni langit -yakni para malaikat-. (HR Abu Daud, Lihat Shahihul jami’ 3522).

Ketahuilah “Sesungguhnya Allah menyayangi hamba-hambaNya yang penyayang“ (HR Bukhori Muslim).

Ada sebuah kisah , Suatu hari Rasulullah bertutur “Tidak akan sempurna keimanan kalian hingga kalian saling menyayangi”.

Para Sahabat lantas menimpali “Wahai Rasulullah, kami semua adalah penyayang.”

“Kasih sayang yang di maksud bukanlah kasih sayang antar sesama kalian saja,” belaiupun meluruskan…

“melainkan kasih sayang kepada seluruh manusia dan seluruh makhluk.”….,(HR at-Thabrani)

Oleh sebab itulah hadits ini lebih umum. Kita di anjurkan bukan hanya menyayangi sesama manusia dari orang tua, istri, suami, anak, tetangga, sahabat, faqir miskin dan orang-orang lemah, bahkan binatang, tumbuhan atau makhluk lain disekitar kita sekalipun.

Wallahu alam. Mohon maaf lahir batin apabila ada salah dalam foto yang kemarin saya uptade, saya mohon maaf lahir batin

Jika masih da yang mengganjal di hati teman" , silahkan hubungi saya langsung. Abdul Wahab Telfon / Wa 082248030659.



Postingan Komen: 
Nophie Kurniawati
Orang yang memberi makan dan mengobati anjing luka itu adalah Abdul Wahab, santri utusan PPM Aswaja, PP LDNU dan Sarkub untuk berdakwah di Papua. Jadi jelas identitasnya. Dengan ilmu dan tenaganya dia sudah berkontribusi dalam dakwah Islam, di tempat nun jauh. Insya allah Islam yang dia ajarkan adalah Islam yang damai, yang tidak mengkafir² kan orang lain, termasuk pada yang non muslim sekalipun. Terbukti, pada binatang pembawa najis pun dia peduli, apalagi pada manusia.

Tetapi, hanya karena memberi makan anjing dan mengobatinya, dia di tuduh non muslim, di tuduh mengikis jati diri muslim. Kasarnya dituduh menjelekkan dan menyerang Islam.
Si penuduh ini, entah siapa, dan apa kontribusinya dalam dakwah Islam.

Terkena najis karena memegang anjing, itu mudah di bersihkan. Solusinya sudah jelas. Tapi menuduh muslim lain tanpa bukti, itu fitnah. Apa solusinya ?.

Sekarang ini banyak sekali orang-orang yang ngakunya muslim, tapi gampang sekali menuduh muslim lain, bid'ah lah, kafir lah, menyerang islam lah, menjelekan islam lah dll, hanya karena beda pendapat. Ada orang muslim ngasih makan anjing, di sebut merusak islam. Ada orang muslim mengutuk koruptor yang kebutulan muslim juga, di sebut menyerang islam. Ada orang muslim, mengkritisi sebuah kebijakan pemerintahan, disebut anti islam.

Lalu kalau sudah kejadian seperti di gambar itu, jadi siapa yang sejatinya mengikis jati diri Islam? Siapa yang menjelekkan Islam ? Siapa sejatinya yang merusak Islam ?. Orang muslim yang ngasih makan anjing itu, atau yang menuduhnya ? atau saya ?. 
Mbahmu kiper !



Renungan untuk kita semua:
Semua agama itu mengajarkan “Cinta Kasih” dan Kasih Sayang untuk Semua Makhluk, baik untuk sesama manusia atau antara manusia dengan binatang dan antara manusia dengan lingkungan dan tumbuhan. 

Bagi saya agama itu sudah melekat sejak lahir bersama dengan watak seseorang. Mau dia beragama apapun jika di dalam dirinya sudah ada sifat Cinta Kasih dengan hal apapun yang dia anggap butuh pertolongannya pasti akan ditolong tanpa melihat Kasta, Derajat, Agama, Suku dan Ras. Cobalah kita sentuh dan resapi Hati Nurani kita yang lebih terbuka dan lebih mendalam.

Kalau di Jaman sekarang orang berpikiran sempit dengan mem block siapa yang boleh menolong siapa karena dianggap najis, haram atau kafir, bagaimana dengan keturunan mereka selanjutnya.
Intinya kalau mau menolong ya menolong saja, kalau tidak mau menolong ya tidak usah ditolong. Punya Hati Nurani.

Tapi saya salut dengan mas 
Abdul Wahab, meskipun anjing dianggap najis dan sebagainya dia masih Iba (Berhati Mulia), mau membantu dan menolongnya.   ~Djon Liem~ 

Link dan Share untuk Pencerahan yang Lain.

Semoga semua Saudara² ku selalu Sehat Wal’afiat dan Sukses.
Semoga Bermanfaat untuk Kita semua Sobat.
Semoga Kita Selalu Sehat Wallafi'at.

Semoga Bermanfaat Sobat.

Sumber:
FaceBook: Abdu L Wahab
https://www.facebook.com/andika.gaul1
https://www.facebook.com/andika.gaul1/posts/977425852333757
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=977425829000426&set=a.417026628373685.95970.100001990541883&type=3&theater
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1255345664493420&set=a.238716119489718.73055.100000539955543&type=3&theater
Nophie Kurniawati 
https://www.facebook.com/nophiekurniawati/posts/1759606524276188

.

            
SEDEKAH Membuat hati senang, tenang dan rejeki lancar.
Maka bersekahlah.

Mari kita menggalang dan membantu:

] YAYASAN METTA KARUNA ]
Jln. Perintis, K.M 9, Dsn. XV, Simpang Empat, Kec. Simpang
Empat, Kab. Asahan, Prov. SumateraUtara, INDONESIA.
Sekretariat : Jln. PERINTIS No.120, Dsn. XIX, Simpang Empat -21271, Kec. Simpang
Empat, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Bahwa diagnosa dan sakit apapun bisa sembuh karena Tuhan Yang Maha Esa memang menghendakinya, "Obatilah orang yang sakit dengan sedekah." 
Pelimpahan Jasa untuk keluarga yang telah meninggal juga bisa terbantu dalam Berdana.

Jangan takut besedekah, takkan berkurang hartamu bila sering bersedekah…!

Salurkan Amal Kebajikan Zakat, Infaq, Hibbah Warisan Harta/Benda, dan Sedekah (Sodaqoh/Dana) Anda dengan Rela dan Ikhlas. 
Dana dapat di Salurkan/ Transfer ke Rekening: 
BANK CENTRAL ASIA ( B C A ) KCP Tanjung Balai a/n DJON No.Rek: 052 100 5300, atau
BANK SUMUT KC Kisaran a/n Vihara Metta Karuna No.Rek: 260.02.03.002692-9. 

Bagi umat yang ingin turut berpartisispasi dalam proses pembangunan dapat menghubungi Panitia Pembangunan, Contact Person, Konfirmasi Dana dan Informasi : 

 

# – UP. Djon    Hp: +62 853 6153 6598,  Hp: +62 852 6013 5090, Pin BB:5D2B8D12 . 


Jangan segan untuk mengulurkan tangan anda, tetapi jangan juga segan untuk menjabat tangan orang lain yang datang pada Anda.

Kami mengucapkan Banyak Terima Kasih kepada para Dermawan, para Donatur, serta para Simpatisan Atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan dalam Kebersamaan turut Partisipasi dan Peduli Membantu Mensukseskan Program² YAYASAN METTA KARUNA.

Anumodana turut menyebarluaskan informasi ini.

(Terima kasih atas kesediaannya untuk membantu menyebarkan informasi ini)


_/l\_   Ǻηύσđªņă   _/l\_

“Sαββε Sᆆα βђαvαπ†u Sukђi†α††α”
สัพเพ สัต ตา ภะ วัน ตุ สุขิตัต ตา
“Semoga semua makhluk berbahagia.”

สาธุ, สาธุ, สาธุ... ! ڪȃԃħǜ..., ڪȃԃħǜ..., ڪȃԃħǜ… !

. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar